Rabu, 19 September 2018

Sejarah Sendok, Garpu, Dan Pisau


Bagi masyarakat modern, terutama yang tinggal di perkotaan akan lebih menyukai apabila makan menggunakan sendok, garpu, dan pisau. Sebelum peralatan makan tersebut, manusia pada masa lampau hanya menggunakan tangan untuk mengambil dan memasukan makanan ke mulutnya. Masing – masing peralatan makan tersebut memiliki sejarah yang berbeda dan mereka ditemukan tidak secara bersamaan.
 

Sendok


Sendok merupakan salah satu peralatan makan tertua. Dibandingkan peralatan makan yang lain, sendok lebih dibutuhkan karena diperlukan untuk meraup makanan.

Pada masa lampau, sendok kuno terbuat dengan memanfaatkan bahan – bahan alam seperti dari kerang atau batu yang dibentuk, dan pada awalnya sendok tidak memiliki pegangan.

Belum diketahui waktu yang pasti kapan sendok ditemukan. Manusia kuno saat itu menggunakan tulang binatang untuk dijadikan pegangan sendok. 

Bukti arkeologi lainnya menemukan fakta bahwa pada 1000 SM, bangsa Mesir kuno menggunakan sendok untuk tujuan agama. 

Sendok tersebut terbuat dari bahan seperti gading, kayu, dan batu tertulis, selain itu sendok tersebut juga dihiasi dengan hieroglif (tulisan Mesir kuno).

Sementara itu, pada masa Kekaisaran Yunani dan Romawi, sendok mulai terbuat dari perunngu dan perak. Tetapi sendok tersebut hanya digunakan oleh orang kaya.

Di Inggris, bukti yang berhasiil terdokumentasi sendok pertama adalah pada tahun 1259 M, ketika masa pemerintahan Raja Edward I. Sang Raja menyimpan sendok – sendoknya di lemari. 

Jadi sendok tidak hanya digunakan untuk makan, tetapi juga dalam upacara, hiasan dan untuk menunjukkan kekayaan dan kekuasaan. Misalnya, penobatan setiap raja Inggris selalu dilanjutkan dengan ritual di mana raja baru akan diurapi oleh sendok seremonial. 

Selama periode Tudor dan Stuart, sendok semakin memiliki peran penting. Terdapat kebiasaan pada periode tersebut untuk memberikan sendok sebagai hadiah pembaptisan. 

Awalnya satu set hadiah sendok ini terdiri dari 12 sendok tetapi kemudian ditambah menjadi satu sehingga berjumlah tiga belas untuk menghormati sosok Kristus. 

Praktek ini melahirkan tradisi sendok pembaptisan dan lazim dilakukan oleh semua kelas sosial masyarakat pada saat itu. Satu - satunya perbedaan adalah bahan pembuatan sendok. 

Biasanya untuk kelas atas, sendok mereka terbuat dari perak atau emas dan tembaga atau kuningan untuk kelas masyarakat lebih rendah.

Desain sendok berubah sepanjang periode Renaissance dan Baroque sebelum akhirnya ada kesepatan standarisasi sendok pada sekitar abad ke-18.
 

Garpu 


Diperkirakan, garpu meja paling awal dibuat di Mesir Kuno. Budaya Qijia (2400-1900 SM) yang merupakan bagian dari China juga diketahui telah menggunakan garpu.

Seribu tahun kemudian, popularitas garpu di dunia Barat menyebar melalui Jalan Sutra ke Venesia. Salah satu bukti tercatat paling awal dari garpu di Venesia adalah dari cerita yang berasal dari abad ke-11, yaitu ketika pernikahan putri Bizantium, Theodora Anna Doukaina dengan Domenico Selvo. Dalam pernikahan ini garpu emas dijadikan sebagai bagian dari mas kawin.

Popularitas garpu mulai berkembang selama abad ke-16 M karena jasa trend setter Catherine de Medici. Dia membantu mempopulerkan garpu (serta pasta, minyak zaitun, chianti dan pemisahan manis dan gurih) dengan tabel Perancis setelah menikah dengan Raja Henry II.
 

Pisau 


Sejak zaman prasejarah, pisau memiliki dualisme manfaat, baik sebagai senjata dan alat makan. Hal ini cukup logis karena manusia membutuhkan suatu alat untuk memotong makanan. Namun, bentuk pisau baru mulai dibentuk secara khusus agar dapat digunakan di meja ketika Dinasti Bourbon di Perancis.  

Demikian sekilas Sejarah Sendok, Garpu, Dan Pisau. semoga bermanfaat

Selasa, 18 September 2018

Membentuk Moral Anak Dengan Story Telling (Dongeng).


Membentuk Moral Anak Dengan Story Telling (Dongeng).

MEMBENTUK moral anak dengan story telling (dongeng). Kegiatan membaca dongeng dan berdiskusi antara orangtua dan anak ini dapat dilakukan di rumah.

Anak tentu saja menjadi anugerah terindah bagi setiap orangtua. Namun, ketika sang buah hati beranjak remaja atau dewasa, bisa jadi anak yang telah dibesarkan dan dididik sebaik mungkin, menjadi anak yang tidak mengerti nilai-nilai moral dalam kehidupan.

Kondisi tersebut tentu saja mengecewakan karena apa yang sejak dini ditanamkan, hilang begitu saja. Padahal, membentuk moral anak bisa dilakukan sejak dini, bahkan ketika anak memasuki tahun pertama usianya.

Seperti diungkapkan James T Riady. Dalam makalahnya, Youth with a Vision, dia banyak menyinggung tentang perkembangan moral anak yang tidak saja didapatkan di sekolah.

"Pengetahuan yang tinggi, tidak menjamin seseorang bisa memiliki moral yang baik. Namun, ketika anak-anak memiliki moral yang baik, otomatis mereka bisa menilai mana pendidikan yang baik dan buruk," papar James. Peran orangtua dalam mempersiapkan anak-anak yang memiliki visi dan masa depan, menurut James, sangatlah penting. Lewat orangtua, anak-anak belajar segala sesuatu.

"Pendidikan formal berfungsi melatih anak-anak untuk memperbaiki lingkungan sekitarnya. Sedangkan dengan pengetahuan moral, anak-anak diajak berpikir dan membangun etika dan karakter dirinya yang baik," tambah James dalam seminar yang diselenggarakan oleh Sekolah Harapan Kita itu.

Sedikit berbeda dengan James, William Pakpahan mengatakan, pendidikan moral untuk anak-anak bisa dilakukan di rumah, bisa dengan membahas buku-buku cerita bersama orangtua, membaca kitab suci ataupun mendongeng.

"Saya memang seorang pengajar, namun saya tidak yakin di sekolah-sekolah formal anak bisa mendapatkan pendidikan moral yang benar-benar bisa menjamin anak kita menjadi anak yang baik," kata pengajar yang juga ayah tiga putra ini. Karena itu, lanjutnya, ketika berkumpul dengan anak-anak saya di rumah, saya menanamkan nilai-nilai moral dengan menceritakan kisah-kisah dalam kitab suci.

Menanamkan pendidikan moral untuk anak-anaknya juga dilakukan William dengan sesering mungkin mengajak anak-anaknya yang masih belia mengunjungi panti-panti asuhan, panti jompo, hingga memberikan sumbangan untuk anak-anak jalanan.

''Pernah suatu waktu anak saya bertanya, mengapa banyak anak kecil menyanyi di lampu merah. Setelah itu, untuk mengetuk hatinya dan menggugah rasa simpatinya, saya mengajak anak saya untuk melihat lebih dekat bagaimana anak-anak kecil itu mencari sesuap nasi," terangnya.

Mengajak anak langsung menyaksikan kejadian sehari-hari yang membuatnya trenyuh, ternyata sangat mengena di benak anak-anak William. "Sejak itu, mereka tidak pernah lagi membuang-buang nasi ketika makan," tutur William. Dari pengalaman tersebut, William berkesimpulan bahwa pendidikan moral harus bisa dipraktikkan pada anak-anak, dari rumah hingga di lingkungan sekitar, termasuk di jalanan.

Manfaat Berkemah Bagi Anak

 http://www.fuznamubarak.ga/2018/09/manfaat-berkemah-bagi-anak.html



Manfaat Berkemah Bagi Anak belum begitu di sadari oleh banyak orang tua. Kebanyakan mereka akan bingung bila anak meminta izin untuk ikut berkemah bersama teman-temannya.

Biasanya orangtua akan merasa dilematis untuk memutuskan hal yang satu ini. Jika diizinkan, mereka takut kalau-kalau nanti terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Tetapi jika dilarang, anak biasanya akan marah dan kecewa, juga menganggap orangtua tidak pengertian dan tidak mau memberikan kesempatan kepadanya untuk bisa bersenang-senang bersama teman.

Memberi izin kepada anak untuk berkemah memang tidak mudah. Terutama bagi orangtua yang tidak biasa melepaskan anak bermalam di suatu tempat yang baru dan bersama pihak lain.

Kondisi seperti ini akan cenderung membuat orangtua ingin melarang anak agar tidak jadi ikut berkemah. Sebab, membiarkan anak pergi berkemah boleh jadi akan membuat perasaan orangtua menjadi terasa sangat tersiksa.

Bayangan-bayangan negatif yang mungkin terjadi pada diri anak selama di berkemah akan terasa sulit sekali untuk dihapuskan.

Menyikapi hal di atas, sebagai upaya untuk menghindarkan perasaan khawatir yang berlebihan maka orangtua seyogyanya meyakinkan terlebih dahulu bahwa anak akan mengikuti acara berkemah bersama orang-orang yang dapat dipercaya dan di lokasi yang tidak membahayakan (aman).

Bila semuanya sudah jelas, janganlah orangtua lupa untuk memberikan penjelasan kepada anak tentang apa saja yang harus dilakukan apabila ia mendapatkan kendala saat berkemah. Selain itu, pesankan kepada anak dengan cara yang bijak agar ia selalu menjaga diri dengan baik.

Sejatinya, banyak nilai positif yang dapat diambil oleh anak melalui berkemah ini. Beberapa di antaranya adalah :


1. Mengajarkan anak bagaimana bertahan hidup
2. Belajar bekerja sama dengan orang lain bila ia membutuhkan bantuan
3. Belajar bagaimana cara membuat tempat untuk beristirahat yang nyaman dan aman.

Selain itu, berkemah juga baik untuk merangsang kecerdasan natural (naturalist intelligence) anak. Sebab, membiarkan anak berada di ruang terbuka dapat mendorong anak mengetahui banyak informasi dan pengetahuan tentang bentuk-bentuk alam yang ada di sekitarnya ( dr. Maya & Wido, 2006).

Itulah Manfaat Berkemah Bagi Kecerdasan Natural Anak semoga orang tua bisa bijak dalam menyikapi tentang hal ini.

Sabtu, 15 September 2018

Biografi Tjut Meutia Srikandi dari Aceh

http://www.fuznamubarak.ga/2016/12/biografi-tjut-meutia-srikandi-dari-aceh.html

Biografi Tjut Meutia 

Tjut Meutia adalah salah satu pahlawan nasional wanita yang beasal dari Aceh. Tjut Meutia lahir di Kereutoe, Pirak, Aceh Utara pada tahun 1870 tepatnya 3 tahun sebelum perang Aceh berkecamuk. 

Tjut Meutia mempunyai kepribadian yang tangguh dan pemberani bahkan hingga titik darahh penggahbisan. 

Tjut Meutia mempunyai suami yang bernama Teuku Muhammad atau biasa disebut Teuku cik Tunong yang sama-sama berjuang melawan Belanda. Namun Teuku Muhammad ditangkap dan dihukum mati dengan cara ditembak oleh Belanda di tepi pantai Lhokseumawe pada bulan Maret 1905. 

Sebelum meninggal, Teuku Muhammad sempat berpesan kepada sahabatnya yaitu Pang Nagroe untuk menikahi istri nya Tjut Meutia. Tjut Meutia mempunyai seorang anak dari Teuku Muhammad yaitu Teuku Raja Sabi.Kemudian Tjut Meutia menikah dengan Pang Nangroe.

Setelah itu Tjut Meutia terus melanjutkan untuk perjuangan untuk melawan belanda. Namun pasukan mereka semakin tertian mundur.  Pada tanggal 26 September  1910, dalam suatu pertempuran melawan Korps Marechausee  Pang Nangroe tewas, dan Tjut Meutia berhasil selamat, dan kemudian Tjut Meutia bersama pejuang-pejuang lain yang masih selamat lari ke hutan untuk menyelamatkan diri. 

Banyak pasukan Tjut Meutia yang meyerah, namun Tjut Meutia mempunyai sikap yang keras dan pantang menyerah sehingga dia terus berjuang dan tidak pernah menyerah, dia bersemunyi di pedalaman rimba Pasai bersama anaknya Teuku Raja Sabil, yang saat itu masih berusia 11 tahun.

Biografi Tjut Meutia Srikandi dari Aceh


Pada tanggal 24 Oktober 1910, Belanda telah merencanakan untuk melakukan pengepungan dan akhirnya Tjut Meutia ditemukan. Walaupun dikepung oleh Belanda dengan senjata yang lengkap, namun Tjut Meutia pun tetap tidak menyerah begitu saja, Dengan sebilah Rencong yang ada ditangannya, dengan berani Tjut Meutia terus melakukan perlawanan. 

Namun, Tjut Meutia tumbang setelah terkena 3 buah tembakan menembus badannya. Dan akhirnya perlawanan Tjut Meutia terhenti, namun perjuangannya tetap dikenang hingga sekarang.

Tjut Meutia resmi mendapatkan gelar pahlawan nasional berdasarkan SK Presiden : Keppres No. 107 tahun 1964, pada tanggal 2 Mei 1964.

Semoga sekilas Biografi Tjut Meutia Srikandi dari Aceh ini, dapat menjadi tauldan bagi generasi bangsa ini.

Biografi Mohammad Hoesni Thamrin




http://www.fuznamubarak.ga/2018/09/biografi-mohammad-hoesni-thamrin.html

Mohammad Hoesni Thamrin lahir di Jakarta pada tanggal 16 Februari tahun 1894 di Jakarta dulu disebut Weltevreden, Batavia.   

Mohammad Hoesni Thamrin mempunyai 5 saudara laki-laki dan 1 saudara perempuan. Ayahnya bernama Thamrin bin Thabri. 

Mohammad Hoesni Thamrin sangat populer di Masyarakat Betawi, daerah kelahirannya. 

Mohammad Hoesni Thamrin merupakan anggota dewan rakyat Hindia atau Volksraad pertama yang berasal dari Betawi. 

Walaupun Mohammad Hoesni Thamrin merupakan suku Betawi dia mempunyai darah Belanda dari sang kakek, namun dia sangat cinta tehadap Betawi.

Pada tahun 1919, Mohammad Hoesni Thamrin  dipercayakan menjadi Dewan Kota Jakarta. 

Pada tahun 1927, Mohammad Hoesni Thamrin bekerja di perusahaan perkapalan Koniklijke Paketvaart-Maatschappij. Kemudian pada tahun 1935, Mohammad Hoesni Thamrin menjadi anggota Volksraad Dewan Rakyat untuk mewakili kelmpok Pribumi. 

Pada tahun 1939, tercipta sebuah mosi yang mempersoalkan keberadaan Indonesia; Indoesisch; dan Indonesier yang artinya nerujuk kepada Negara, Bahasa, dan Rakyat Indonesia. Dalam mosinya, Mohammad Hoesni Thamrin meminta untuk ketiga hal tersebut dipakai untuk menggantikan Netherlands Indie, Nederlands Indische dan Inlander. 

Biografi Mohammad Hoesni Thamrin

Mohammad Hoesni Thamrin sangat peduli dengan nasib rakyat Indonesia, beliau sering menentang berbagai kebijakan yang dianggap tidak menguntungkan rakyat Indonesia atau hanya mengguntungkan Belanda. 

Contohnya pada saat pembangunan perumahan Menteng yang lebih menjadi prioritas dibandingkan dengan pembangunan perkampungan kumuh. Kebijakan lainnya juga yang dianggap Mohammad Hoesni Thamrin tidak menguntungkan rakyat Indonesia adalah harga beli komoditas lebih rendah dibandingkan dengan hasil kebun milik Belanda. 

Yang lainnya juga  adalah anggaran perang yang lebih besar dibandingkan dengan anggaran pertanian. 

Mohammad Hoesni Thamrin pernah juga aktif dalam partai, yaitu Partai Indonesia Raya disingkat PARINDRA. Setelah bergabung, Mohammad Hoesni Thamrin dijadikan sebagai ketua setelah beberapa tahun bergabung. 

Mohammad Hoesni Thamrin juga merupakan salah satu orang yang terlibat dalam pencetusan Gaboengan Politiek Indonesia yang biasa disingkat GAPI pada bulan Mei 1939. Sebelum meninggal pada tanggal 11 Januari 1941, Mohammad Hoesni Thamrin dijadikan tahanan rumah karena dia dicurigai bekerja sama dengan Jepang. 

Lima hari kemudian, Mohammad Hoesni Thamrin meninggal dan dimakamkan di perkuburan Karet, Jakarta.

Demikian Sejarah singkat Biografi Mohammad Hoesni Thamrin Pejuang dari Betawi.

Jumat, 14 September 2018

Manfaat Bermain Kartu Bagi Anak

http://www.fuznamubarak.ga/2018/09/manfaat-bermain-kartu-bagi-anak.html


Bermain kartu memang mengasyikkan. Bahkan bisa membuat anak lupa waktu. Tak heran bila ada sebagian orang tua yang melarang anaknya bermain kartu. Apalagi ada anggapan bahwa kartu identik dengan judi. Padahal menurut Molly Marsal, Psi., konselor di Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI), ada banyak manfaat bermain kartu yang bisa diperoleh seorang anak.

Menurut Molly, sebagaimana permainan yang lain, bermain kartu memang bisa dinikmati anak-anak karena cukup menarik dan mampu membuat anak-anak menjadi relaks.

Tak hanya itu, anak-anak pun dapat bertambah pengetahuannya sambil bermain. Misalnya bila anak-anak bermain kartu kwartet bertema pahlawan nasional, mereka harus berlomba mengumpulkan seri tokoh-tokohnya secepat mungkin agar bisa memenangkan permainan itu. Sambil main, anak jadi tahu nama-nama tokoh pahlawan yang lain.

Macam-macam kartu

Saat ini, kartu yang beredar dan banyak digunakan anak-anak sangat beragam. Misalnya, ada kartu kwartet yang memuat tokoh-tokoh kartun, komik, tokoh agama, pahlawan nasional, dan juga jenis-jenis satwa.

Sebagian lagi berisi pengenalan kata-kata dalam bahasa Inggris mengenai jenis sarana transportasi yang menarik minat anak. Jadi tidak lagi sebatas kartu remi atau kartu domino yang banyak digunakan orang dewasa

Manfaat Bermain Kartu


Inilah manfaat kartu remi dan domino klasik menurut Molly:

1. Mengenal konsep warna


Warna pada kartu remi ini memang hanya 2, yakni merah dan hitam. Walau sangat terbatas, anak sudah dapat tambahan pengetahuan sehingga dapat lebih mengenal tentang kedua warna tersebut.

2. Mengenal konsep angka


Ada angka 1 hingga 10 yang terdapat pada kartu ini. Sambil bermain, anak dapat mengenal bentuk angka 1 sampai 10 dan mengetahui tentang konsep angkanya. Umumnya sambil bermain anak akan lebih mudah memahami.

3. Mengenal konsep bentuk


Ada empat bentuk yang terdapat dalam kartu remi, yakni keriting, hati merah, hati hitam/skop, dan belah ketupat/wajik. Perkenalkan beragam bentuk itu.

Nilai-nilai Pelajaran dari Bermain Kartu


Secara general, Molly mengatakan, permainan kartu mengajarkan anak tentang:

1. Aturan


Dalam permainan kartu ada aturan yang harus dipatuhi bersama. Bila anak tak mampu memahami dengan baik aturan permainannya, bisa-bisa ia akan tertinggal atau kalah terus- menerus.

2. Kedisiplinan


Paham aturan harus dibarengi dengan disiplin. Misalnya, kapan saat dirinya membuang dan mengambil kartu. Tanpa dibarengi disiplin dapat merusak jalannya permainan.

3. Sportivitas


Dalam permainan pasti akan ada yang kalah dan menang. Lewat permainan, anak diajarkan untuk menerima jika dirinya kalah dan bersedia untuk mengocok kartu atau bahkan dikenai sanksi lainnya seperti, dicoret dengan lipstik, bedak, atau yang lain. Sebaliknya, bila menang tak boleh sombong.

4. Sosialisasi


Sambil bermain kartu, hubungan pertemanan dapat terjalin lebih erat baik antara orang tua ­anak, kakak-adik, ataupun dengan teman sebaya.

5. Analisa sederhana


Anak terpacu untuk berpikir bagaimana caranya supaya bisa menang. Dengan demikian anak belajar memperkirakan, kartu yang mana yang harus dikeluarkan agar dirinya berhasil menang.
(tabloid-nakita)

Kontrol Waktu Bermain


Bila anak telah menguasai permainan kartu, orang tua tetap harus mengingatkan anak-anak soal waktu. Sering kan, saking asyiknya bermain, kadangkala mereka sampai lupa waktu. Untuk itu tak ada salahnya orang tua membuat aturan-aturan.

Untuk menetapkan aturan yang harus dipatuhi bersama, alangkah baiknya orang tua melibatkan pendapat anak. Tanyakan, kapan sebaiknya dilakukan permainan kartu dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk satu kali permainan.

Molly mengingatkan penting untuk mencari kata sepakat dengan anak sebelum menerapkan aturan. Dengan demikian anak terpancing untuk mematuhi aturan yang telah dibuat bersama itu.

Orang tua juga hendaknya jangan lupa untuk menyampaikan bahwa bermain kartu tidak boleh dilakukan pada saat makan maupun selama waktu belajar. Pun yang patut mendapat perhatian, jangan sampai anak bermain kartu dengan menggunakan uang sebagai taruhan. Meski nilai uang yang digunakan sangatlah kecil, menurut Molly, taruhan dengan uang sudah tergolong judi.

Bila aturan ini sudah disepakati, hendaknya jalani dengan konsisten. Jangan memberi peluang untuk dilanggar karena umumnya permainan kartu mampu menyihir perhatian anak-anak sehingga lupa waktu.


Inilah Manfaat Bermain Kartu Bagi Anak, semoga bisa menjadi alternatif mendidik anak dengan cara yang mengasikan.

7 Gaya Belajar Efektif




http://www.fuznamubarak.ga/2018/09/7-gaya-belajar-efektif.html




Setiap orang pasti mempunyai cara atau gaya belajar yang berbeda-beda. Banyak gaya yang bisa dipilih untuk belajar secara efektif. Nah, artikel berikut menjelaskan tujuh gaya belajar Efektif, yang mungkin bisa di terapkan pada anak didik kita

Belajar dengan kata-kata.

Gaya ini bisa kita mulai dengan mengajak seorang teman yang senang bermain dengan bahasa, seperti bercerita dan membaca serta menulis.

Gaya belajar ini sangat menyenangkan karena bisa membantu kita mengingat nama, tempat, tanggal, dan hal-hal lainya dengan cara mendengar kemudian menyebutkannya.

Belajar dengan pertanyaan.

Bagi sebagian orang, belajar makin efektif dan bermanfaat bila itu dilakukan dengan cara bermian dengan pertanyaan.

Misalnya, kita memancing keinginan tahuan dengan berbagai pertanyaan. Setiap kali muncul jawaban, kejar dengan pertanyaan, hingga didapatkan hasil akhir atau kesimpulan.

Belajar dengan gambar.

Ada sebagian orang yang lebih suka belajar dengan membuat gambar, merancang, melihat gambar, slide, video atau film.

Orang yang memiliki kegemaran ini, biasa memiliki kepekaan tertentu dalam menangkap gambar atau warna, peka dalam membuat perubahan, merangkai dan membaca kartu.

Belajar dengan musik

Detak irama, nyanyian, dan mungkin memainkan salah satu instrumen musik, atau selalu mendengarkan musik. Ada banyak orang yang suka mengingat beragam informasi dengan cara mengingat notasi atau melodi musik.

Ini yang disebut sebagai ritme hidup. Mereka berusaha mendapatkan informasi terbaru mengenai beragam hal dengan cara mengingat musik atau notasinya yang kemudian bisa membuatnya mencari informasi yang berkaitan dengan itu.

Misalnya mendegarkan musik jazz, lalu tergeliik bagaimana lagu itu dibuat, siapa yang membuat, dimana, dan pada saat seperti apa lagu itu muncul.

Informasi yang mengiringi lagu itu, bisa saja tak sebatas cerita tentang musik, tapi juga manusia, teknologi, dan situasi sosial politik pada kurun waktu tertentu.

Belajar dengan bergerak.

Gerak manusia, menyentuh sambil berbicara dan menggunakan tubuh untuk mengekspresikan gagasan adalah salah satu cara belajar yang menyenangkan.

Mereka yang biasanya mudah memahami atau menyerap informasi dengan cara ini adalah kalangan penari, olahragawan.

Jadi jika Anda termasuk kelompok yang aktif, tak salah mencoba belajar sambil tetap melakukan beragam aktivitas menyenangkan seperti menari atau berolahraga.

Belajar dengan bersosialisasi.

Bergabung dan membaur dengan orang lain adalah cara terbaik mendapat informasi dan belajar secara cepat.

Dengan berkumpul, kita bisa menyerap berbagai informasi terbaru secara cepat dan mudah memahaminya. Dan biasanya, informasi yang didapat dengan cara ini, akan lebih lama terekam dalam ingatan.

Belajar dengan Kesendirian.

Ada sebagian orang yang gemar melakukan segala sesuatunya, termasuk belajar dengan menyepi. Untuk mereka yang seperti ini, biasanya suka tempat yang tenang dan ruang yang terjaga privasinya.

Jika Anda termasuk yang seperti ini, maka memiliki kamar pribadi akan sangat membantu Anda bisa belajar secara mandiri

Demikian 7 Gaya Belajar Efektif yang mungkin bisa dipraktikkan untuk anak didik kita masing-masing.

Sumber : Depdiknas.go.id